Education



BEST PRACTICE
Oleh : Yudi Fatriawan, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Moyo Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa dalam implementasi  Standar Proses Pendidikan, guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana mengelola proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Guru harus memiliki kemampuan mengelola proses pembelajaran yang dapat menyesuaikan antara karakteristik siswa, materi pelajaran, dan sarana prasarana  yang ada. Oleh karena itu, guru harus selalu mencari alternatif atau solusi kreatif yang tepat agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, masalah yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran adalah kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga yang terjadi adalah suasana kelas yang didominasi oleh guru. Kondisi dan kurang terlaksananya pembelajaran dua arah ini bukan hanya membuat para siswa menjadi semakin malas dan tidak bersemangat, tetapi lebih dari itu juga mempengaruhi kepuasan seorang guru dalam mentransfer ilmu yang dimilikinya, sehingga berpengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Tentu hal terebut diatas bukan tanpa alasan, siswa yang terlihat malas, guru yang kurang puas, suasana kelas yang menjenuhkan, semuanya memiliki latar belakang masalah yang harus benar-benar dicermati secara positif, sehingga tidak ada kata tidak mungkin untuk mengubah hal tersebut menjadi menyenangkan. Latar belakang siswa yang beragam tentu harus menjadi perhatian kita para pendidik, sehingga kita mampu menemukan hal yang tersembunyi di dalam diri siswa kita, melihat yang tak terlihat dari peserta didik kita.
Penulis yakin, bahwa murid-murid kita memiliki potensi yang tersembunyi, yang perlu kita gali dan eksplorasi secara bijak, sabar, cermat dan cerdas. Kita harus benar-benar sadar bahwa ketidak mampuan siswa dalam menuangkan ide dan memberikan pendapat bukan hanya dikarenakan faktor IQ tapi juga EQ. Dengan kata lain, kondisi mental dari siswa juga sangat menentukan sukses tidaknya pembelajaran.
Sebagai seorang guru yang baru belajar dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran yang baik , penulis selalu berharap agar setiap strategi yang coba digunakan dapat merubah atmosfir kelas dari pasif menjadi aktif. Dari Teacher Centered menjadi Student Centered. Untuk itu penulis sudah mencoba menerapkan strategi untuk mendongkrak keaktifan siswa sehingga mau tidak mau terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.  Hal ini sejalan dengan pendapat Bloom (1976) dalam (Harun dan Mansur, 2008: 13) tentang hasil belajar yang mengatakan bahwa hasil belajar ditentukan oleh kualitas peroses pembelajaran. Pembelajaran ditentukan oleh karakteristik masukannya, yaitu karakteristik siswanya. Kualitas pembelajaran akan mempengaruhi hasil. Hasil yang berkualitas akan mempengaruhi masukan pada proses pembelajaran berikutnya.

2.    Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan penulis paparkan dalam artikel ini adalah, apakah dengan metode “My Secreet Question” mampu mengatasi kefakuman siswa didalam kelas. Dan mampu memberi angin segar untuk suasana kelas yang lebih aktif dan menyenangkan bagi guru dan siswa.

3.    Strategi Pemecahan Masalah
Sebelum penulis memaparkan strategi pemecahan masalah melalui metode “my secreet question” ini, penulis ingin menyampaikan bahwa metode “my secreet question” ini merupakan pengembangan dari metode “Setiap siswa harus bertanya kepada guru” yang dirumuskan oleh bapak Dadang, guru SMPN satu atap Sungai Karang di Propinsi Jambi. Penulis sangat tertarik dengan metode tersebut dan sudah beberapa kali mempraktekkannya dalam kegiatan pembelajaran. Tentu banyak hal positif yang didapatkan, karena dengan membuat strategi dimana siswa diwajibkan menyiapkan sebuah pertanyaan dari rumah yang sesampainya di sekolah akan mereka sampaikan secara bergantian kepada guru, akan membuat suasana kelas menjadi aktif dan menyenangkan. 
Namun demikian,  kondisi pribadi siswa yang berbeda, menuntut penulis memutar otak agar metode tersebut bisa dikembangkan agar dapat terealisasikan dengan baik dan merata. Kendala utama dari penerapan metode “Setiap siswa harus bertanya kepada guru”  ini,  masih banyak sekali siswa yang masih kurang percaya diri dan malu untuk sekedar bertanya atau menyampaikan pendapat mereka. Sehingga dengan metode “my secreet question” diharapkan dapat membantu dalam mencairkan susana tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

1.    Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Salah satu indikator keberhasilan dalam  proses pembelajaran  adalah terjadinya perubahan yang positif pada diri peserta didik. Perubahan tersebut mencakup perubahan aspek  pengetahuannya (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilannya (psikomotorik)
Pada proses pembelajaran, baik ketika pelaksanaan pembelajaran teori di kelas maupun kegiatan praktek di luar kelas, masih sering ditemukan berbagai permasalahan. Permasalahan selanjutnya menjadi penghambat dalam keberhasilan proses pembelajaran.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis, permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran baik pembelajaran teori ataupun praktek adalah kurangnya minat dan motivasi siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Mungkin, bertanya adalah hal yang sepertinya mudah bagi sebagian siswa yang kemampuan berfikirnya baik. Tetapi, realita yang terjadi adalah siswa lebih merasa nyaman dengan tidak bertanya dan memilih diam dan mengubur berbagai pertanyaan dan rasa ingin tahu mereka. Ketika siswa yang diharapkan mampu bertanya dan berani menyampaikan ide dan keingingin tahuan mereka saja masih sangat minim dalam bertanya, lalu bagaimana dengan siswa yang memiliki kemampuan dan mental yang ada dibawah siswa tadi.
Dari masalah tersebut, penulis menganggap bahwa metode”my secreet question” dapat diimplementasikan. Karena dengan metode “my secreet question” seluruh siswa merasa bebas untuk memberikan pertanyaan kepada guru tanpa harus merasa malu atau minder atas pertanyaan yang diajukannya. “my secreet question” adalah metode dimana siswa diwajibkan menulis pertanyaan mereka masing-masing di secarik lembar kertas tanpa menuliskan identitas mereka. Kemudian guru menggulung dan mengacak kertas pertanyaan tersebut untuk kemudian dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa untuk dibacakan secara bergantian, sehingga tidak ada perasaan sungkan, malu, minder dan segala hal yang membuat siswa  penanya merasa tertekan dengan pertanyaan mereka. Karena akan sangat diayangkan ketika seorang siswa yang benar-benar belum paham tentang materi yang diajarkan, mengurungkan niatnya untuk bertanya karena alasan akan dianggap bodoh oleh temannya sendiri. Malah sebaliknya, ketika seorang siswa yang secara kebetulan mendapatkan pertanyaan yang sebenarnya sangat mudah dia jawab, bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuannya dengan menjawab pertanyaan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan, di diri siswa tersebut akan tumbuh rasa peduli dan mensyukuri kemampuan yang dimilikinya setelah mengetahui bahwa masih ada temannya yang membutuhkan pemahaman dangan baik melalui proses lain.

2.    Hasil dan Dampak Yang Dicapai
            Penggunaan metode “my secreet question” ini, baru diterapkan oleh penulis pada awal semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016. Dan hasilnya sangat memuaskan. Dengan menerapkan metode “my secreet question” siswa semakin mudah dan leluasa untuk menyampaikan ide dan segala hal yang mereka ingin tahu dari materi yang sedang diajarkan. Dan ini akan sangat membantu para pendidik dalam mendongkrak efektivitas belajar dan sekaligus sebagai evaluasi hasil belajar siswa.
            Adapun dampak dan hasil yang dicapai dengan menerapkan metode “my secreet question” ini diantara lain:
1)    Sebelum menggunakan metode “my secreet question” ini, masih banyak siswa yang belum mau bertanya dikarenakan faktor fsikologis dan alasan lainya. Setelah menerapkan metode ini, seluruh siswa mengajukan pertanyaan mereka.
2)    Sebelum menggunakan metode ini, siswa merasa jenuh mendengar pertanyaan-pertanyaan dari teman kelasnya yang aktif dan memiliki kemampuan lebih dari mereka. Setelah menggunakan metode ini, siswa merasa terlibat secara langsung dan merasa puas dengan dibacakanya pertanyaan sederhana mereka oleh temannya, tanpa harus mengetahui bahwa pertanyaan tersebut dari dirinya.
3)    Sebelum menggunakan metode ini, masih ada kesenjangan antara siswa yang berkemampuan diatas rata-rata dengan yang berada dibawahnya. Setelah menggunakan metode ini, rasa saling menghargai dan peduli timbul dari masing-masing individu.
            Dikarenakan metode ini baru penulis terapkan, tidak menutup kemungkinan, dampak-dampak positif yang lainnya akan muncul dikemudian hari, seiring dengan penerapannya..

3.    Kendala-Kendala Dalam Melaksanakan Strategi Yang Dipilih
            Adapun kendala-kendala  yang dihadapi sejauh ini oleh penulis dalam menerapkan strategi “my secreet question” ini adalah:
1)    Masalah ketersediaan alokasi waktu, dikarenakan untuk menjawab dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan dari siswa yang beragam, membutuhkan waktu yang beragam pula. Sehingga tidak jarang masih ada siswa yang pertanyaannya harus disimpan dulu. Yang kadang membuat siswa tersebut kecewa.
2)    Masih ada siswa yang bertanya di luar materi yang telah dibahas. Mungkin ini dikarenakan oleh cakupan materi yang kemungkinan besar mereka sudah faham. Hingga memilih untuk menanyakan pertanyaan diluar materi yang diajarkan saat itu.
3)    Guru secara otomatis tidak bisa mengontrol pertanyaan-pertanyan siswa yang sekiranya mengarah ke pertanyaan yang tidak etis, karena kerahasian yang dimiliki oleh metode ini.
            Terlepas dari kendala-kendala itu, seorang pendidik harus tetap sabar dan selalu berpositif thinking, karena semakin banyak manfaat yang diambil, menandakan bahwa metode tersebut memang dibutuhkan untuk mencapai kegiatan belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan.

4.    Faktor-Faktor Pendukung
      Adapun faktor-faktor pendukung dari metode ini adalah keseriusan dan kepercayaan pihak sekolah kepada penulis untuk dapat menyelaraskan metode ini dalam pembelajaran, dan segala metode-metode yang  sekiranya bisa meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar peserta didik.
      Hal inipun tidak terlepas dari segala interaksi dan diskusi bersama dengan rekan-rekan guru  lain, serta bimbingan dari para pengawas dalam kegiatan MGMP bermutu yang penulis ikuti selama ini.

5.    Alternatif Pengembangan
      Adapun alternatif pengembangan dari metode “my secreet question” ini adalah, ketika siswa sudah terbiasa dengan menulis secara rahasia segala pertanyaan-pertanyaan mereka, untuk melihat apakah mental dan kepercayaan diri siswa sudah berkembang, guru bisa membagi mereka kedalam kelompok yang terdiri dari 5 orang  siswa untuk setiap kelompoknya. Dan membagikan kertas yang memiliki warna yang berbeda untuk setiap kelompok, dan mereka seperti biasa tetap menuliskan pertanyaan mereka tanpa identitas. Tetapi cakupan kerahasiaanya mengecil, karena guru bisa menebak sekiranya siswa mana dari masing-masing kelompok itu yang memiliki pertanyaan tersebut.


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL

1.    Rumusan Simpulan
a.    Untuk menciptakan atmofir kelas yang aktif dan menyenangkan, guru memiliki kesempatan yang luas dan tak terhingga, untuk mengekplorasi metode-metode pengajaran yang ekiranya dapat meningkatkan daya kreatifitas guru dan keaktifan siswa.
b.    Metode “my secreet question” terbukti sangat membantu para siswa yang memiliki masalah mental dan interaksi sosial.
c.    Adapun penggunaan metode “my secreet question, mampu menurunkan persentasi siswa yang alfa untuk pelajaran-pelajaran yang siswa anggap membosankan.
d.    tidak lagi terjadinya Teacher-centered dalam kegiatan belajar, sehingga pembelajaran semakin aktif dan menyenangkan.

2.    Rumusan Rekomendasi
            Dalam rangka meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar peserta didik, metode “my secreet question ini memberikan hasil dan dampak yang positif. Sejalan dengan itu pula, terjadinya kreativitas yang positif pada peserta didik dalam hal pembentukan mental  masing-masing peserta didik.
            Bahan-bahan yang digunakan oleh penulis dalam menerapkan metode inipun sangat-sangat sederhana, hanya dengan memberikan secarik kertas kepada siswa, tanpa disadari secarik kertas polos tak terpakai,  yang bisa jadi akan menjadi sampah dan mengotori  kelas tersebut berubah menjadi jembatan bagi para peerta didik dalam menyampaikan segala hal yang mungkin saja mereka pendam selama ini.
            Metode “my secreet question”  ini hanya merupakan bagian kecil dari pengembangan tugas guru yang telah dicoba dilakukan oleh penulis, walaupun masih jauh dari sempurna namun tidak ada salahnya bila penulis berharap Best practice ini  dapat diterapkan pada proses pembelajaran oleh rekan-rekan guru yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.






DAFTAR PUSTAKA:
Rasyd, H & Mansyur. (2008). Penilaian Hasil
Belajar.Bandung: Wacana Prima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar